Jumat, 31 Agustus 2012

Senjata Dalam Pencak Silat

Selain bertarung dengan tangan kosong, pencak silat juga mengenal berbagai macam senjata. Antara lain:

 
Keris: sebuah senjata tikam berbentuk pisau kecil, sering dengan bilah bergelombang yang dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci dalam asam.


 Kujang: pisau khas Sunda


Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang atau bahu, yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.

Toya: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .

Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus sebagai kepala gigi. Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi cindai.

Tongkat: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan musafir.

Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau besi.

Kerambit/Kuku Machan: sebuah pisau berbentuk seperti cakar harimau yang bisa diselipkan di rambut perempuan.


 Sabit/Celurit: sebuah sabit, biasa digunakan dalam pertanian, budidaya dan panen tanaman.


 Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis, sering berombak-berbilah


Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung


Gada: senjata tumpul yang terbuat dari baja.



Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja atau kayu yang kadang-kadang memiliki bulu yang menempel di dekat pisau.



Parang/Golok: pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti memotong saat menyisir hutan.



Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga

Aspek Dalam Pencak Silat



Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
  1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
  2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
  3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
  4. Aspek Olahraga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa

Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.

Istilah Dalam Pencak Silat



Dalam olahraga pencak silat terdapat beberapa istilah yang digunakan, diantaranya adalah sebagi berikut :
  • Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
  • Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
  • Pola Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
  • Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
  • Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
  • Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
  • Bantingan Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
  • Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

Ikrar Pesilat


Kode etik manusia Pencak Silat di seluruh dunia, yang disebut pesilat, adalah “Ikrar Pesilat”, yang berarti pernyataan janji manusia Pencak Silat kepada dirinya sendiri. Ikrar Pesilat terdiri dari 5 butir janji, yang naskah lengkapnya adalah sebagai berikut :
  1. Pesilat adalah pribadi yang berbudi pekerti luhur.
  2. Pesilat adalah insan yang menghormati sesamanya serta mencintai persaha-batan dan perdamaian.
  3. Pesilat adalah insan yang selalu berpikir dan bertindak positif, kreatif dan dinamis.
  4. Pesilat adalah kesatria yang menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan serta senantiasa tahan uji dalam mengha-dapi godaan dan cobaan.
  5. Pesilat adalah kesatria yang senantiasa mempertanggungjawabkan kata-kata dan perbuatannya.
Lambang PERSILAT dan penjelasannya disusun bersama oleh : Zahari (PERSISI), Oyong Karmayudha (IPSI) dan Zainal Abidin (PESAKA). Lambang tersebut disahkan oleh Kongres pertama PERSILAT tahun 1985. Setelah PERSIB ditetapkan sebagai Anggota Pendiri PERSILAT, lambang PERSILAT tersebut dilengkapi dengan gambar padi. Sejak Kongres PERSILAT pertama yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 1983 sampai Kongres PERSILAT yang ke-7 pada bulan Desember 2005 in Singapura, Eddie M. Nalapraya selalu dipilih dan ditetapkan kembali sebagai Presiden PERSILAT.

Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT)


PERSILAT atau Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa adalah oraganisasi internasional yang membawahi organisasi nasional pencak silat di seluruh dunia. PERSILAT didirikan pada tanggal 11 Maret 1980 di Jakarta, Indonesia. Bapak-Bapak pendiri PERSILAT, yakni mereka yang terlibat secara langsung dalam kegiatan menggagas, memprakarsai, memikirkan, membahas dan mewujudkan hal-hal yang berhubungan dengan pendirian PERSILAT, terdiri dari 13 orang tokoh yang berasal dari Indonesia (IPSI), Singapura (PERSISI) dan Malaysia (Kementerian Kebudayaan, Belia dan Sukan). Mereka adalah:
  1. Tjokropranolo (Indonesia)
  2. Eddie M. Nalapraya (Indonesia)
  3. Junaedi (Indonesia)
  4. Yanuarno (Indonesia)
  5. Suhari Sapari (Indonesia)
  6. Haryadi Mawardi (Indonesia)
  7. Hisbullah Rachman (Indonesia)
  8. Harsoyo (Indonesia)
  9. Oyong Karmayudha (Indonesia)
  10. Yacub Mohammad (Singapura)
  11. Johari Urief (Singapura)
  12. Rahman Hasan (Malaysia)
  13. Zainal Abidin (Malaysia)

Sejak saat didirikannya (1980) sampai tahun 1983, PERSILAT dikelola secara kolektif oleh sebuah Presidium yang terdiri dari 7 anggota. Eddie M. Nalapraya ditetapkan sebagai Ketua Presidium. Tugas Presidium adalah antara lain menyelenggarakan Kongres PERSILAT. Kongres yang pertama diselenggarakan oleh Presidium pada tahun 1983 di Kuala Lumpur. Asas PERSILAT adalah persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan menghormati satu sama lain serta tidak membeda-bedakan kebangsaan dan agama. PERSILAT adalah organisasi non-politik.
Tujuan PERSILAT adalah :
  1. Menggali, memelihara, melestarikan, mengembangkan dan memasyara-katkan Pencak Silat beserta nilai- nilainya ke seluruh dunia, sebagai warisan budaya Nusantara bernilai tinggi, yang mempunyai aspek mental-spiritual, beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.
  2. Membina, mengembangkan, mempersatukan dan menyelaraskan berbagai kegiatan di antara organisasi Pencak Silat di berbagai negara.
  3. Menjadikan Pencak Silat sebagai sarana untuk membina pribadi utuh yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berjiwa kesatria, jujur dan adil serta rendah hati dan bertanggungjawab dalam mewujudkan persaudaraan, kekeluargaan, kerukunan, persatuan dan persahabatan di antara bangsa-bangsa serta perdamaian dunia yang dinamis, adil, beradab dan abadi.
  4. Memelihara dan menghormati kepentingan masing-masing anggota PERSILAT.
KEANGGOTAAN

Pada dasarnya, setiap organisasi nasional Pencak Silat, baik yang telah maupun yang belum diakui oleh badan nasional yang berwenang, dapat menjadi anggota PERSILAT, bahkan organisasi Pencak Silat yang belum berkualifikasi sebagai organisasi nasional, dapat menjadi anggota PERSILAT apabila ia dipandang layak mewakili negaranya. PERSILAT mempunyai 4 tingkat keanggotaan, yakni :
  • anggota pendiri
  • anggota bersekutu
  • anggota bergabung dan
  • anggota muda.
Anggota pendiri terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat yang berada di 4 negara pendiri PERSILAT, yakni :
  • Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI),
  • Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA),
  • Persekutuan Silat Singapura (PERSISI) dan
  • Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam (PERSIB).
Anggota bersekutu PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi nasional Pencak Silat resmi. Anggota bergabung PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi nasional Pencak Silat belum resmi. Anggota muda PERSILAT terdiri dari organisasi-organisasi Pencak Silat. Sampai pertengahan tahun 2006, Pencak Silat telah menyebar di 28 negara and telah diwadahi dalam organisasi-organisasi Pencak Silat, yakni di :
  1. Indonesia (Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI / Indonesian Pencak Silat Association).
  2. Singapura (Persekutuan Silat Singapura / PERSISI / Singaporian Silat Federation).
  3. Malaysia (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia / PESAKA / National Silat Federation of Malaysia).
  4. Brunei Darussalam (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalan / PERSIB / National Silat Federation of Brunei Darussalam).
  5. Thailand (Pencak Silat of Thailand / PSAT).
  6. Vietnam (Ikatan Pencak Silat Vietnam / ISAVIE).
  7. Filipina (Philippines Pencak Silat Association / Philsilat).
  8. Myanmar (Myanmar Pencak Silat Association / MPSA).
  9. Laos (Pencak Silat of Laos / PSL).
  10. Australia Barat (Western Australia Pencak Silat Association / WASPA).
  11. Belanda (Nederlandse Pencak Silat Bond / NPSB).
  12. Jepang (Japan Pencak Silat Association / JAPSA).
  13. Spanyol (Federation Espanola Pencak Silat / FEPS / Pencak Silat Spanish Federation).
  14. Austria (Pencak Silat Verband Oesterreichs / PSVO / Pencak Silat Association of Austria).
  15. Suriname ( Suriname Pencak Silat Association / SPSA).
  16. Inggris ( Pencak Silat Federation of The United Kingdom / PSFUK).
  17. Belgia (Pencak Silat Union of Belgium / PSUB).
  18. Jerman (Pencak Silat Union Deutschland / PSUD / Pencak Silat Union of Germany).
  19. Perancis (Association France Pencak Silat / AFPS / Pencak Silat Association of France).
  20. Swiss (Pencak Silat Switzerland / PSS).
  21. Turki (Turkish National Pencak Silat Association / TNPSA).
  22. Kanada (Persekutuan Kanada Silat / PERKASA).
  23. Palestina (Palestine Association of Seni Silat / PASS).
  24. Yaman (Yemen Pencak Silat Federation / YPSF).
  25. Nepal (Nepal Silat Association /NSA).
  26. Rusia (Russian Pencak Silat Federation / RPSF).
  27. India (Indian Pencak Silat Association / IPSA).
  28. Italia (Federazione Italiana Pencak Silat / FIPS / Pencak Silat Federation of Italy).
Organisasi-organisasi Pencak Silat tersebut telah diakui, diterima dan ditetapkan sebagai anggota PERSILAT.
Tingkat kepengurusan PERSILAT terdiri dari Pengurus Federasi Pusat yang dipilih dan ditetapkan oleh dan dari anggota pendiri PERSILAT dalam Kongres PERSILAT dan 5 Pengurus Federasi Regional untuk region Asia, Eropa, Amerika, Pasifik dan Afrika, yang masing-masing dipilih dan diangkat oleh dan dari anggota region yang bersang-kutan dalam Sidang Pleno Regional. Masa bakti Pengurus Federasi Pusat adalah 4 tahun dan masa bakti Pengurus Federasi Regional adalah 3 tahun. Lembaga tertinggi bagi PERSI-LAT dan semua anggotanya adalah Kongres atau Sidang Umum PERSILAT yang dilaksanakan 4 tahun sekali di tempat yang ditetapkan oleh Kongres PERSILAT sebelumnya. Peserta kongres ini adalah wakil-wakil Pengurus Pusat, anggota pendiri, Pengurus Kawasan, anggota bersekutu, anggota bergabung dan anggota muda.


Ikatan Pencak silat Seluruh Indonesia (IPSI)


Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia IPSI adalah sebuah organisasi nasional yang membawahi kegiatan pencaks silat secara resmi. Antara lain adalah menyelenggarakan pertandingan, membakukan peraturan pertandingan, pelatihan wasit juri dan lain-lain.

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.
Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.

Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan pada masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.

PERKEMBANGAN SEBELUM ZAMAN BELANDA

Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembang menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.

Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya pada masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

PERKEMBANGAN PADA ZAMAN BELANDA

Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

PERKEMBANGAN ZAMAN JEPANG

Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita. Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.

PERKEMBANGAN PADA ZAMAN KEMERDEKAAN

Walaupun pada masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dengan susunan pengurus besar: Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
  • Ketua Umum : Mr. Wongsonegoro
  • Wakil Ketua : Suria Atmadja
  • Penulis Umum : Marijun Sudirohadiprodjo
  • Bendahara : Suratno Sastroamidjojo
Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.

Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.
Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :
Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sejarah Pencak Silat

 
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.

Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahitdan Si Pitung dari Betawi.

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.

Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
  1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
  2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
  3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
  4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.

Kamis, 30 Agustus 2012

Apes Gue Hari Ini

Malam guys !! Malam juga buat para AGADUNG (Anak GAul banDUNG) yang jam segini masi pada hang out, menikmati musik DJ yang bikin badan terus bersekspresi seiring menjelang datangnya pagi. Jepp ajepp ajepp Yeahhh :D

Ini kisah dimana sekarang gue cuma lagi duduk di depan PC, dengan sambungan speedy yang super cepat, dan segelas susu sambil ngetik apesnya gue hari ini, dan hal yang bikin mata gue yang memang ude sipit dari sononya ini kga bisa merem, alias tidurr :P Klo dari kalian ada yang nanya 'ko susu bang??' Gue jawab, soalnya kalo kopi yang ada gue makin mantegin ni PC sampe pagi dengan mata yang mirip panda -_-"

Gue bukan AGADUNG yang kerjaannya hang out dugem tiap malem sampe pagi, atau seorang mahasiswa yang mengidap penyakit insomnia, tapi kekacauan ini dimulai karena keapesan tingkat dewa yang gue alami hari ini \("▔□▔)/ aªªāgGg̲̅R®H̶̲̥̅ĥ

Berawal dari gue yang kena marah nyokap gue dan raja terakhir (nenek gue) karena bangun kesiangan dan kelewat shalat subuh. Emang salah gue si tp kga harus di marahin juga kalee, gue ude bukan bocah TK yang kerjaannya nyuruputin ingus tiap detik. Lanjuttt .. gue sempetin buka dan ngerapihin blog gue yang baru gue buat dan masih acak"an ini, saking seriusnya gue sampe jongkok di kursi yang jelas" tu kursi tempatnya pantat tepos gue ini :P Tapi tiba" gue kebelet pipis, karena kebiasaan gue tidur kga pake baju sampe gue lari ke WC di lantai bawah yg gue pikir ga ada siapa", betapa kagetnya gue ternyata tanpa sadar ada banyak tamu yang datang ke rumah, dan akhirnya gue kena sembrott lagi dah tu ma raja terakhir, Apess maningg -_-"

Keapesan gue ga berenti sampe disitu aja guys, setelah badan gue seger diguyur dinginnya air ledeng, gue pergi ke kantor kecamatan buat bikin E-KTP, dan gue dapet no antrian 171. Ebusyettt -_-" Tapi sebagai warga negara yg baik gue budayakan antri :D Apesnya gue pas ude dikit lagi no antrian gue ternyata ude masuk jam istirahat. Jadii .. pesen dari gue jangan terlalu sabar karena yang ada malah jadi mati kemudian :P Karena kebetulan gue jg harus ke kampus siang ini buat rapat UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) membicarakan untuk demo di acara MOKA-KU UPI 2012. Ada 3 UKM yang gue ikutin di kampus, sialnya semua UKM yang gue ikutin rapat hari itu juga -_-" Pertama gue rapat dulu di UKM Tadjimalela UPI dari siang sampe sore, ude gitu UKM Pencak Silat UPI dari sore sampe magrib, dan UKM Aquatik UPI dari magrib sampe mlem hampir jm 11 malem. Yaa mau gamau enak ga enak gue jalanin semuanya ..

Singkat ceritaa semua beresss :D
Diperjalanan pulang gue ude terkantuk-kantuk sambil ngebayangin nikmatnya sampe rumah dan jatoh di kasur kecil empuk kamar gue. Tapi semua hayalan itu tetap menjadi sebuah hayalan belaka, ketika sampe rumah gue baru inget kalo seragam silat gue buat tampil MOKA-KU besok belum gue cuci dan masih numpuk dicucian gue yang bau nya ude kaya ketek orang yang ga pernah pake deodoran ƪ_(☉▿▿▿▿☉)_ʃ

Mau ga mau suka ga suka enak ga enak ya gue harus cuci juga tu baju akhirnya. Untung aje ada mesin cuci + pengeringnya #sombongg jadi besok pasti kering. Yeahh \(´`)/ 
Over all semua beresss :D tapi lagi lagi dasar gue apess, buruknya rasa dan masa kantuk gue ude kelewat dan hilang. Akhirnya mata gue yang sipit ini masi melek depan PC mantengin blog  sambil ngeshare apa yang gue alamin hari ini. Haha :P

Ok guys itulah kisah menyedihkan gue hari ini hihi :P
Dari kisah ini gue titip pesen "It's not about choice and what you want, but it's about responsibility" Yeahh kereenn kaga tuh haha :D
Night guys :D

Rabu, 29 Agustus 2012

Prestasi Perguruan Silat Tadjimalela


Melalui perjalanan yang panjang, Perguruan Silat Tadjimalela telah mengukir sejumlah prestasi, antara lain :

No
Tahun
Kejuaraan
Tempat
Prestasi Tadjimalela
1
1980-2005
Kejuaraan antar Perguruan
se-Jabar dan DKI Jakarta

Juara Umum
Berturut-turut
2
1993-1996
Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar Perguruan se-Indonesia
Bogor
Juara umum
3
1999
Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar Perguruan se-Indonesia
Bandung
Juara Umum
Atlet Terbaik Nasional
4
2002
Walikota Cup Antar Perguruan se-Kota Bandung
Bandung
Juara Umum
5
2007
Walikota Cup Antar Perguruan se-Kota Bandung
Bandung
Juara Umum
6
2009
Walikota Cup Antar Perguruan se-Kota Bandung
Bandung
Juara Umum
7
2011
Waikota Cup Antar Perguruan se-Kota Bandung
Bandung
Juara Umum

Sejak berdirinya pada 4 Agustus 1974, Perguruan Silat Tadjimalela telah menorehkan catatan prestasi dari tingkat lokal sampai tingkat internasional, beberapa prestasi yang telah dicapai oleh Perguruan Silat Tadjimalela beserta para anggotanya adalah:

Nama
Level Prestasi
Sutarna
Pelatih Nasional
Maryatno
Pelatih Nasional
Hari Wibisono
Wasit Internasional
Dani Wisnu
Sea Games, Kejuaraan Dunia Pencak Silat, PON, Porda
Syakera Pujasmedi
Sea Games, Kejuaraan Dunia Pencak Silat, PON, Porda
Dewi Yanti Kosasih
Sea Games, Kejuaraan Dunia Pencak Silat, PON, Porda
Budiwati Ido
Sea Games, Kejuaraan Dunia Pencak Silat, PON, Porda
Istiyar Vidia I
Sea Games, Kejuaraan Dunia Pencak Silat, PON, Porda
Andra R. Malela
Seagames, Kejurnas Pencak Silat, Pekan Olahraga Daerah, Pelatda PON XII Riau 2012
Ni Ketut Susanti
Pekan Olahraga Nasional, Kejurnas Pencak Silat, Porda
Solihin
Pekan Olahraga Nasional, Kejurnas Pencak Silat, Porda
Rini Novianti
Pekan Olahraga Nasional, Kejurnas Pencak Silat, Porda
Selly Andriani
Kejurnas Pencak Silat, Pekan Olahraga Daerah, Pelatda PON XII Riau 2012
Nia Vectayani
Kejurnas Pencak Silat, Pekan OlahragaDaerah
Teja
Kejurnas Pencak Silat, Pekan OlahragaDaerah
Riki Rahman
Kejurnas Pencak Silat
Iis Rochmaningsih
Pekan OlahragaDaerah
Sari
Pekan OlahragaDaerah
E. Kusnadi
Pekan Olahraga Daerah
Erwan
Pekan Olahraga Daerah
Dewi Irawati
Pekan Olahraga Daerah
Satila
Pekan Olahraga Daerah
Titin
Pekan Olahraga Daerah
Alex Darmawan
Pekan Olahraga Daerah
Tuti Maryati
Pekan Olahraga Daerah
Heri Sutardi
Pekan Olahraga Daerah
Inat Ridwan
Pekan Olahraga Daerah
Unung
Pekan Olahraga Daerah
Yana Budiana
Pekan Olahraga Daerah
Rudiansyah
Pekan Olahraga Daerah
Agung
Pekan OlahragaDaerah
Toni
Pekan OlahragaDaerah