Minggu, 04 November 2012

Teknik Renang Gaya Kupu-Kupu

 
Gerakan kaki dalam Renang Gaya Kupu-kupu ( Butterfly Stroke ) 
a. Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga kedua telapak kaki dalam posisi agak rapat satu sama lainnya.
b. Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
c. Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
Ulangi langkah b – c di atas
 
Perhatikan:
Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk.
Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki

Gerakan Tangan dalam Renang Gaya Kupu-kupu ( Butterfly Stroke )
a. Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
b. Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.
c. Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali depan
Ulangi langkah a – c di atas
Perhatikan:
Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak menghadap ke luar)
 
Gerakan Kombinasi Tangan,kaki  dan Mengambil Nafas dalam Renang Gaya Kupu-kupu ( Butterfly Stroke )
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas.Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
Tips :
  1. Awalnya mungkin Anda hanya kuat 1/2 lebar kolam ..teruskan berlatih. Jangan khawatir karena memang gaya ini yang paling berat. Semakin sering Anda berlatih, maka Anda akan semakin bisa.Bila dirasa terlalu berat, Anda bisa memulai belajar dengan melakukan 2 set gerakan kaki, baru kemudian diikuti 1 set gerakan tangan.
  2. Setelah cukup lancar, maka mulai perbaikilah gaya ini dengan memperbaiki start awal gaya kupu. Kepala ditekuk agak ke bawah (dagu agak menempel ke dada) dan gerakkan pinggul lebih dulu, sehingga kaki terangkat dan lecutkan/tendangkan kaki dengan posisi lurus sejauh mungkin ke belakang. Gerakan kaki jangan dilakukan dilakukan secara berlebihan. Setelah itu baru gerakkan tangan.Berikutnya, gerakan kaki selalu dimulai dari pinggul. Untuk membantu gerakan pinggul agak naik ke atas, kepala bisa ditekuk ke bawah (dagu agak ditempelkan ke dada).
  3. Posisikan tubuh selalu di permukaan air, jangan terlalu dalam.
  4. Agar lebih cepat dan gerakan lebih stabil, lakukan 2 - 3 set gerakan kaki dan tangan baru kemudian menaikkan kepala untuk mengambil nafas.
  5. Kesempatan kepala untuk naik ke atas permukaan air sangatlah sedikit dan sebentar (tidak seperti gaya dada), karena itu manfaatkanlah sebaik mungkin.
  6. Ketika kepala sedang tidak ke atas permukaan air untuk bernafas, pastikan posisi dagu agak menempel ke dada. Ini akan menambah daya luncur gaya kupu menjadi lebih kuat.
  7. Seringkali sewaktu tangan berada di dalam air, gerakan tangan membentuk seperti huruf S. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan yang lebih kuat ke depan. Tetapi ada juga pelatih yang mengajarkan gerakan tangan biasa saja, sehingga gerakan tangan bisa lebih cepat dan kuantitas gerakan tangannya lebih banyak. Ini terserah Anda!
Perlengkapan yang bisa digunakan untuk belajar Renang Gaya Kupu-kupu ( Butterfly Stroke ): 
  • Pull boy

Petunjuk Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

 
RPP Menggunakan Tahapan Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi (RPP Berkarakter). Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mencantumkan identitas
• Nama sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/Semester
• Alokasi Waktu
Catatan:
• RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
• Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
• Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.
A.Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
2. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
3. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
 
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
2. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
3. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran
 
C.Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
 
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
 
E. Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
 
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di-lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
 Dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi ini guru melakukan ;
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
1. Memberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
2 Mendiskusikan materi bersama siswa
3 Memberikan kesempatan pada peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara penyelesaian suatu soal.
4. Melibatkan peserta didik dalam membahas contoh dalam Buku
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
1. Membiasakan peserta didik membaca dan membuat data dalam bentuk tabel atau diagram.
2 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas mengerjakan latihan soal yang ada pada buku ajar
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
1. Memberikan umpan balik pada peserta didik dengan memberi penguatan dalam bentuk lisan pada peserta didik yang telah dapat menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi konfirmasi pada hasil pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui sumber buku lain.
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang sudah dilakukan
4. Memberikan motivasi kepada peserta didi yang kurang dan belum bisa mengikuti dalam materi mengenai cara membaca dan membuat data dalam bentuk tabel (daftar), cara membaca dan membuat data dalam bentuk diagram..

G. Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
H. Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

Aktivitas Ritmik

  • Pengertian Aktivitas Ritmik
Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semat-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik. Mengingat aktivitas ritmik sama-sama memiliki karakteristik sebagai gerak kreatif yang lebih dekat ke seni, maka pembahasan aktivitas ritmik disandarkan pada teori tari atau dansa.
Dansa adalah aktivitas gerak ritmik yang biasanya dilakukan dengan iringan musik, kadang dipandang sebagai sebuah alat ungkap/ekspresi dari suatu ruang lingkup budaya tertentu, yang pada perkembangannya digunakan untuk hiburan dan memperoleh kesenangan, di samping sebagai alat untuk menjalin komunikasi dan pergaulan, juga sebagai kegiatan yang menyehatkan.  
  • Hakikat Tarian
Tarian pada dasarnya adalah sebuah gerak ekspresif yang dimaksudkan untuk menyatakan sebuah perasaan. Tarian mencakup seluruh gerakan yang berhubungan dengan perasaan, ekspresi, komunikasi, kepribadian, serta unsur-unsur subjektif dari keberadaan kita.
  • Elemen Irama
Tarian dan aktivitas ritmik lainnya mengandalkan keharmonisan antara gerak tubuh atau anggota tubuh dengan irama. Struktur irama dalam tarian memiliki 4 aspek, yaitu
  • Ketukan (Pulse Beat)
Ketukan adalah nada atau bunyi yang mendasari struktur irama. Ketukan ini dapat diajarkan sebagai bunyi dari langkah, lari, tepukan tangan, ceklikan jari tangan dll. Ketukan dapat terjadi dalam tempo cepat, lambat, atau sedang serta dalam tingkat kecepatan yang tetap atau berubah ubah.
  •  Aksen
Aksen adalah tekanan, yaitu suatu suara keras atau gerakan keras ekstra. Bisa juga dalam bentuk kumpulan suku kata yang diberi tekanan, satuan ketukan yang diberi tekanan (diaksentuasi).
  • Pola Irama
Pola iraman adalah suatu rangkaian sauara atau gerakan yang pendek yang diletakan diatas ketukan yang mendasari. Pola irama ini bisa bersifat rata dan tidak rata.
  • Birama Musik (Phrase)
Birama adalah pengelompokkan alami dari satuan ukuran untuk memberikan rasa tergenapi sementara. Birama harus sedikitnya terdiri dari dua ukuran panjang dan merupakan ekspresi dari gagasan atau konsep utuh dalam musik.

Rabu, 31 Oktober 2012

Direktur Institut Français Kunjungi UPI

 

Direktur Institut Français (IFI) de Bandung, Mr. Louis Presset, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pendidikan Indonesia khususnya Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni  Universitas Pendidikan Indonesia (FPBS UPI), Kamis (24/10/2012).

Dalam kunjungan tersebut Mr. Louis Presset didampingi  Ratri Wulandari, staf IFI sekaligus sebagai penanggung jawab Campus France cabang Bandung. Diplomat Prancis ini tiba di gedung FPBS UPI dan langsung disambut oleh Ketua Jurusan pendidikan Bahasa Perancis, Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum., dan Sekretaris Jurusan, Dr. Hj. Tri Indri Hardini, M.Pd.


Agenda pertama adalah pertemuan dengan Dekan FPBS UPI, Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd., dan dilanjutkan dengan kunjungan ke kantor, ruang kelas dan ruang baca Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis. Agenda berikutnya adalah pertemuan dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan UPI, Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum. yang dilangsungkan di gedung Parter. Pertemuan ini dihadiri pula oleh staf dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI.


Adapun pertemuan ini membahas banyak hal mengenai rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak seperti di antaranya adalah pendirian “Coin de France”/Pojok Perancis di UPI sebagai pusat informasi mengenai negara Perancis, bahasa Perancis dan studi di Perancis, dan rencana program kerja sama lainnya. Dalam pertemuan inipun diinformasikan mengenai rencana kunjungan kerja Mr. Bertrand de Hartingh, Konselor Kerjasama Budaya – Direktur Institut Français d’Indonésie dan Mr. Laurent Criquet, Atase Kerjasama Bidang Bahasa Perancis, ke Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 8 November mendatang untuk bertemu dengan Rektor UPI.


Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Direktur IFI Bandung ke UPI. Semoga rencana kerja sama yang telah digagas pada pertemuan tersebut dapat segera terealisasi.

Selasa, 30 Oktober 2012

UPI Sport Art And Performance Day


Stadion Olahraga Kampus Bumi Siliwangi, Rabu (24 Oktober 2012),  semarak dengan berkumpulnya civitas acedemika Universitas Pendidikan Indonesia.  Pada pagi hari tersebut para dosen, karyawan dan mahasiswa bersemangat untuk menyemarakan acara “UPI Sport Art and Perfomance Day” yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan dengan komando Dr. Syahidin sang Direkturnya.

 

Iringan defile dari  tujuh fakultas, direktorat , kampus daerah dan ormawa memasuki stadion olahraga. Pada kegiatan pagi tersebut kekompakan defile mendapat apresiasi, dan tampillah para fakultas dengan yel-yel serta kostum olah raga bahkan ada yang menggunakan kostum para superhero.

 

Saat pembukaan acara tersebut Dr. Syahidin memaparkan kegiatan yang keempat kalinya ini dimaksudkan untuk membangun kebersamaan dalam meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan seni.  Kebersamaan tersebut dibangun ditengah rutinitas dan kejenuhan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.  Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini maka dapat meningkatkan semangat untuk bekerja.

“Hal yang menggembirakan pula pada pelaksanaan kegiatan ini disediakan beragam hadiah sepeda gunung, kamera digital dan handphone sebagai hadiah bagi pemenang defile yangpaling kompak.  Selain itu tersedia juga 25 jenis olahraga (bigfoot, estafet ban, gebug bantal, golf mini, hula hup, mini bom, bakiak, enggrang, lari balok, roda putar, skipping, sit up) bagi yang kesukaan masing-masing dan juga disediakan panggung hiburan bagi yang suka menyanyi.” ujar Direktur Kemahasiswaan.

 
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan Prof. Dr. Dadang Sunendar memaparkan kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan memperingati Dies Natali UPI ke 58.  Ia berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dalam kebersamaan setelah para dosen dan karyawan melaksanakan kegiatan rutin dalam melayani mahasiswa dalam kesehariannya.  Selain itu diharapkan setelah berolahraga tubuh civitas academika dapat menjadi bugar dan bisa dalam kondisi stamina yang lebih baik. Setelah membuka acara tersebut ia pun melakukan acara seremonial dengan menggunting pita dan melepaskan ratusan balon warna warni ke udara.

 

Setelah itu ada atraksi seni tari “Ibing Pencak”, yang merupakan warisan khasanah budaya Indonesia oleh 80 mahasiswa baru (angkatan 2012) dari FPBS.  Kemudian dilakukan pencak silat masal oleh 100 orang mahasiswa FPOK.  Lalu atraksi senam sehat bersama mahasiswa jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga angkatan 2012 yang berjumlah 48 orang.

Setelah itu dilakukan pengumuman pemenang defile yang terkompak dengan peringkat pertama yaitu Biro Aset dan Fasilitas, peringkat kedua FPBS, dan ketiga diraih FPIPS. Dan dilanjutkan dengan  senam sehat bersama yang diikuti ribuan civitas academika UPI.  Acara pun berlangsung hingga siang hari dan diikuti secara antusias oleh seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa dengan penuh semangat.